Kamis, 07 Maret 2013




Nama: SINTA KUSUMA AYU
N.P.M: 120403020085
FAK    : FTI/ Sistem Informasi
Cerita rakyat daerah Kalimantan Barat, khususnya daerah Sintang

Asal  Usul Batu Kelam yang Misterius  dan               Kesultanan Sintang
       Kota Sintang di Kalimantan Barat tempat wisata sejarah dan alam, namun belum dikenal oleh wisatawan. Padahal disini ada istana Kesultanan Sintang dan bukit batu kelam yang asal usulnya misterius.                                                                           2 lokasi ini, sangat utama di Sintang yakni bukit bernama batu Kelam dan istana Kesultanan.
     Menurut lagenda warga setempat, bukit Kelam berwarna hitam pekat yang di bawa oleh seorang yang bernama Bujang BEJI. Dia berjalan sambil menggendong bukit, karena kesaktiannya dia mampu membawa bukit itu. Tetapi dia tidak memakai celana atau tidak berpakaian. Karena diolok-olok. Bujang itu marah dan meninggalkan bukit batu kelam itu disitu yang setinggi 950 meter. Dan pada saat itu pula di situ ada bukit yang paling tinggi. Masyarakat setempat pun memutuskan memberi nama bukit kelam karena warnanya yang hitam pekat.  
         Tetapi sekarang sudah menjadi tempat rekreasi dan sering dikunjungi orang-orang, karena pemandangan yang cukup bagus, sehingga  banyak orang-orang nekat naik ke puncak bukit kelam ini yang biasa di tempuh satu hari baru sampai ke puncak, dan di puncak itu ada mata air jernih dan sangat nyaman untuk bersantai bersama orang-orang tersayang apalagi saat berlibur bersama keluarga tercinta.
Bagi orang-orang pada saat kita mendaki bukit ini rasanya bagaikan kita menjalani hidup ini banyak tantangan, makanya pada saat mendaki bukit ini mental dan kekuatan kita di uji. Tetapi samapai sekarang orang menggap bukit itu misterius karena menurut para ahli Geografi batu itu, batu meteorit tidak jelas asal usulnya.
          Lain lagi dengan istana kesultanan sintang, suasananya yang cukup sepi. Tidak ada abdi dalem yang berseliweran, hanya ada keluarga inti yang setiap hari ada di situ. Istana seluas 3 kali lapangan bola tersebut terdiri atas 3 bangunan:
1.    Bangunan utama berada ditengah, fungsinya untuk ruang menerima tamu dan kamar keluarga kesultanan.
2.    Di sayap kanan kiri bangunan,  fungsinya untuk menyimpan benda-benda bersejarah seperti: Gending Logender. Selain itu terdapat koleksi kesultanan yang berusian ratusan tahun seperti : Al-Quran tulis tangan, meriam era colonial, papan catur zaman Belanda dan foto-foto keluarga kerajaan dan pecahan uang zaman Belanda.
3.    Di sayap kanan bangunan utama, terdapat bangunan untuk kamar para keluarga kesultanan, dapur dan keperluan logistic rumah tangga. Sementara di halaman belakang di gunakan untuk taman luas dengan rumput yang tercukur rapi.
4.    Di samping kanan komplek istana, terdapat masjid kesultanan yang bernama masjid Nata(1672). Masjid Nata, menggunakan arsitektus rumah panggung khas di pinggir sungai.
      Tetapi sejak Jepang membunuh semua keluarga kesultanan, kesultanan menjadi vakum. 65 tahun vakum, kami tidak berdaya. tidak ada rakyat yang patuh seperti di solo dan yogya. Saya sudah biasa ngopi di pinggir jalan dan masyarakat sudah biasa “ucap sultan sintang”.
     Sayang sekali, potensi wisata dan budaya yang ada hingga ratusan tahun ini mmasih terlihat terbengkalai. Butuh ketelatenan dan kerja keras untuk membuat sintang bangkit dan berkembang.
   Demikian, cerita ini saya ceritakan kembali berdasarkan pengetahuan yang pernah saya baca dan saya dengar. Mungkin ada kekurangan saya minta maaf.


                               TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar