Nama: SINTA
KUSUMA AYU
N.P.M:
120403020085
FAK : FTI/ Sistem Informasi
Cerita
rakyat daerah Kalimantan Barat, khususnya daerah Sintang
Asal
Usul Batu Kelam yang Misterius dan
Kesultanan Sintang
Kota Sintang di
Kalimantan Barat tempat wisata sejarah dan alam, namun belum dikenal oleh
wisatawan. Padahal disini ada istana Kesultanan Sintang dan bukit batu kelam
yang asal usulnya misterius.
2 lokasi ini, sangat utama di Sintang yakni bukit bernama batu Kelam dan
istana Kesultanan.
Menurut lagenda
warga setempat, bukit Kelam berwarna hitam pekat yang di bawa oleh seorang yang
bernama Bujang BEJI. Dia berjalan sambil menggendong bukit, karena kesaktiannya
dia mampu membawa bukit itu. Tetapi dia tidak memakai celana atau tidak berpakaian.
Karena diolok-olok. Bujang itu marah dan meninggalkan bukit batu kelam itu
disitu yang setinggi 950 meter. Dan pada saat itu pula di situ ada bukit yang
paling tinggi. Masyarakat setempat pun memutuskan memberi nama bukit kelam
karena warnanya yang hitam pekat.
Tetapi
sekarang sudah menjadi tempat rekreasi dan sering dikunjungi orang-orang,
karena pemandangan yang cukup bagus, sehingga
banyak orang-orang nekat naik ke puncak bukit kelam ini yang biasa di
tempuh satu hari baru sampai ke puncak, dan di puncak itu ada mata air jernih
dan sangat nyaman untuk bersantai bersama orang-orang tersayang apalagi saat
berlibur bersama keluarga tercinta.
Bagi orang-orang pada saat kita mendaki bukit ini rasanya
bagaikan kita menjalani hidup ini banyak tantangan, makanya pada saat mendaki
bukit ini mental dan kekuatan kita di uji. Tetapi samapai sekarang orang
menggap bukit itu misterius karena menurut para ahli Geografi batu itu, batu
meteorit tidak jelas asal usulnya.
Lain lagi dengan istana kesultanan sintang,
suasananya yang cukup sepi. Tidak ada abdi dalem yang berseliweran, hanya ada
keluarga inti yang setiap hari ada di situ. Istana seluas 3 kali lapangan bola
tersebut terdiri atas 3 bangunan:
1.
Bangunan
utama berada ditengah, fungsinya untuk ruang menerima tamu dan kamar keluarga
kesultanan.
2.
Di
sayap kanan kiri bangunan, fungsinya
untuk menyimpan benda-benda bersejarah seperti: Gending Logender. Selain itu
terdapat koleksi kesultanan yang berusian ratusan tahun seperti : Al-Quran
tulis tangan, meriam era colonial, papan catur zaman Belanda dan foto-foto
keluarga kerajaan dan pecahan uang zaman Belanda.
3.
Di
sayap kanan bangunan utama, terdapat bangunan untuk kamar para keluarga
kesultanan, dapur dan keperluan logistic rumah tangga. Sementara di halaman
belakang di gunakan untuk taman luas dengan rumput yang tercukur rapi.
4.
Di
samping kanan komplek istana, terdapat masjid kesultanan yang bernama masjid
Nata(1672). Masjid Nata, menggunakan arsitektus rumah panggung khas di pinggir
sungai.
Tetapi sejak
Jepang membunuh semua keluarga kesultanan, kesultanan menjadi vakum. 65 tahun
vakum, kami tidak berdaya. tidak ada rakyat yang patuh seperti di solo dan
yogya. Saya sudah biasa ngopi di pinggir jalan dan masyarakat sudah biasa “ucap
sultan sintang”.
Sayang sekali,
potensi wisata dan budaya yang ada hingga ratusan tahun ini mmasih terlihat
terbengkalai. Butuh ketelatenan dan kerja keras untuk membuat sintang bangkit
dan berkembang.
Demikian, cerita ini
saya ceritakan kembali berdasarkan pengetahuan yang pernah saya baca dan saya
dengar. Mungkin ada kekurangan saya minta maaf.
TERIMA KASIH